Wednesday, 16 December 2015

Materi Uji Kualita Perangkat Lunak Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Metode pengujian perangkat lunak merupakan sebuah teknik dalam menguji sebuah perangkat lunak atau yang sering kita sebut software, pada teknik pengujian perangkat lunak terdapat 2 metode yang umumnya digunakan.
1.    Pengertian White Box Testing 
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
1.1.  Fungsi pengujian white box: 
1.    Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal.
2.    Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang.
1.2.  Pelaksanaan pengujian white box:
1.    Menjamim seluruh independent path dieksekusi paling sedikit satu kali. Independent path adalah jalur dalam program yang menunjukkan paling sedikit satu kumpulan proses ataupun kondisi baru.
2.    Menjalani logical decision pada sisi dan false.
3.    Mengeksekusi pengulangan (looping) dalam batas-batas yang ditentukan.
4.    Menguji struktur data internal.
Berdasarkan konsep pengujian White box (structural) testing / glass box testing memeriksa kalkulasi internal path untuk mengidentifikasi kesalahan.
1.3.  Langkah-langkah white box:
1.    Mendefinisikan semua alur logika
2.    Membangun kasus untuk digunakan dalam pengujian
3.    Melakukan pengujian.
1.4.  Kelebihan White Box Testing
1.    Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
2.    Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
3.    Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
1.5.  Kelemahan White Box Testing
1.    Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya. 
1.6.   Jenis white box;
1.    Basis path:: Metode identifikasi yang berdasarkan pada jalur,, struktur atau koneksi yang ada dari suatu sistem ini biasa disebut juga sebagai branch testing,, karena cabang-cabang dari kode atau fungsi logika diidentifikasi dan dites, atau disebut juga sebagai control-flow testing.
Ada 2 bentuk Basis path, yaitu:
1.    Zero Path: Jalur penghubung yang tidak penting atau jalur pintas yang ada pada suatu sistem.
2.    One Path: Jalur penghubung yang penting atau berupa proses pada suatu sistem.
2.     Cyclomatic Complexity
1.    Adalah pengukuran software yang memberikan pengukuran kuantitatif dari kompleksitas logika program.
2.    Pada konteks metode basis path testing , nilai yang dihitung bagi cyclomatic complexity menentukan  jumlah jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan memberikan jumlah tes minimal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah dieksekusi sekurangnya satu kali.
3.    Jalur independen adalah tiap jalur pada program yang memperlihatkan 1 kelompok baru dari pernyataan proses atau kondisi baru.
  1. Graph Matrix
1.    Adalah matrik berbentuk segi empat sama sisi, dimana jumlah baris dan kolom sama dengan jumlah node, dan identifikasi baris dan kolom sama dengan identifikasi node, serta isi data adalah keberadaan penghubung antar node (edges).
2.    Beberapa properti yang dapat ditambahkan sebagai pembobotan pada koneksi antar node di dalam graph matrix, sebagai berikut:
3.    Kemungkinan jalur (Edge) akan dilalui / dieksekusi.
4.    Waktu proses yang diharapkan pada jalur selama proses transfer dilakukan.
5.    Memori yang dibutuhkan selama proses transfer dilakukan pada jalur.
6.    Sumber daya (resources) yang dibutuhkan selama proses transfer dilakukan pada jalur.
Control Structur Testing, meliputi;
    1. Condition testing:: Suatu metode disain test case yang memeriksa kondisi logika yang terdapat pada modul program.
    2. Data flow testing:: Metode data flow testing memilih jalur program berdasarkan pada lokasi dari definisi dan penggunaan variabel-variabel pada program.
    3. Loop testing:: suatu teknik white box testing yang berfokus pada validitas konstruksi loop secara eksklusif.  Ada 4 kelas dari loop, yaitu;
-       Simple Loops 
-       Nested Loops 
-       Concatenated Loops 
-       Unstructured Loops
Contoh kasus : Imperial Taxi Services (ITS) :
V(G) = R = 6
V(G) = E – N + 2 = 21 – 17 + 2 = 6
V(G) = P + 1 = 5 + 1 = 6
Rumus : V(G) = R = E – N + 2 = P + 1
Keterangan :
V(G) = cyclometic complexity graph
R = jumlah region dalam program flow graph
E = jumlah edge
N = jumlah node
P = jumlah decision (percabangan)
Black Box
2.    Pengertian Black Box Testing
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
2.1.Kelebihan Black Box
1.      Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
2.      Dapat menemukan cacat
3.      Memaksimalkan testing investmen
2.2.   Kelemahan  Black Box
1.      Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.

2.3.     Contoh Black Box Testing dengan Equivalence Partitioning :
Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :
-        Kode area        : kosong atau 3 digit
-        Prefix               : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
-        Suffix              : 4 digit
-        Password         : 6 digit alfanumerik
-        Perintah           : check, deposit, dll
Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen  dapat ditentukan sebagai berikut:
  1. Kode area : kondisi input, Boolean –kode area mungkin ada atau tidak kondisi input, range –nilai ditentukan antara 200 dan 999
  2. Prefix  : kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1
  3. Suffix  : kondisi input nilai 4 digit
  4. Password : kondisi input boolean –passwordmungkin diperlukan atau  tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string
  5. Perintah   : kondisi input set berisi perintah-perintah
3.      Perbedaan White Box & Black Box
White Box
Black Box
- White box (Struktural) 
- Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
- Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut
- Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
 (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).

-  Metode BlackBox  (Fungsional) 
-  Dilakukan oleh penguji Independent.
-  Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
- Dilakukan setelah white box testing. 
dibawah ini sudah saya siapkan untuk temen-temen yang sudah siap cetak dalam bentuk .docx

No comments: